pulang

hai Micahku,
kalau kamu membaca ini,
hari ini aku kembali ke sini untuk menulis
akhirnya, kutemukan cara untuk kembali
yang tidak membawaku berlari ke arah yang salah
semua karnamu,

dan hari ini,
aku sangat ingin berterima kasih kepadamu,
karna kamu
sejuta cerita dan hal baru terjadi dalam duniaku
entah itu kebahagiaan, ataupun kesedihan
semua prosesnya sungguh mendewasakanku

aku tidak malu mengakuinya
hampir setiap hari sejak perpisahan itu,
aku selalu menangis, aku tidak bisa tidur
aku kehilangan arah, kehilangan sandaran
aku kehilangan kamu 
rasanya seperti separuh hati dan jiwaku ikut pergi bersama kamu
aku limbung dan sampai jatuh terjerembab

jujur,
saat hari itu kamu semarah itu padaku,
karna aku berlari ke arah yang salah dan mengabaikan diriku sendiri
aku tidak pernah, sedetikpun ingin menjadi demikian
bahkan aku membencinya, karna itu bukan aku yang kamu kenal sejak awal
dan bahkan itu memang bukan aku
aku sendiripun ketika mengingat hari itu,
sama sekali tidak mengenal diriku yang hari itu

aku habis akal untuk menahanmu terus bersamaku
tanpa berpikir panjang kulakukan itu semua
hanya semata karna aku ingin kamu selalu melihatku
bahwa aku selalu butuh kamu untuk menjaga aku
kebodohan itu,
justru aku semakin kehilangan kamu
aku semakin sendirian
tidak ada kamu lagi
dan betul betul hancur

entah apa rencana Tuhan
dalam kesedihan dan keputusasaanku
aku mulai belajar mencintai diriku sendiri
dan kembali merenung segala hal bodoh yang terjadi
akhirnya.
aku dipertemukan dengan segudang hal-hal yang diluar logika
semuanya berdasar atas perasaan yang selama ini
tidak pernah bisa aku mengerti, apalagi percayai
semuanya bermuara kepada keikhlasan dan keyakinan bahwa
"jodoh, dipisahkan hingga ke ujung bumipun, akan selalu ada kata untuk pulang"
aku menunggumu pulang, dan akan selalu mencintaimu,
Micahku.

Komentar